Morfologi dan Pertumbuhan Kelapa Sawit Tanaman Kelapa Sawit berumah satu atau monoecious yang artinya bunga jantan dan betina terdapat pada satu pohon, sehingga penyerbukan dapat terjadi sendiri maupun silang. 1. Akar Berfungsi untuk menunjang struktur batang, menyerap unsur hara dan air dari dalam tanah dan sebagai salah satu alat respirasi. System perakaran merupakan system serabut terdiri dari akar primer, sekunder, terrier, dan kuarterner. Masing-masing berukuran 6-10 mm, 2-4 mm, 0,7-1,2 mm dan 0,2-0,8 mm. Akar kuarterner diasumsikan sebagai akar absorbsi utama (feeding root). System perakaran yang aktif berada pada kedalaman 5-35cm. Berdasarkan model simulasi tentang arsitektur dan perkembangan system perakaran kelapa sawit, pemenuhan akar absorbs pada horizon permukaan tanah telah terjadi pada tahun ke-5 dan mendapatkan hara dan air dalam tanah. Pertumbuhan dan percabangan akar dapat dipacu bila konsentrasi hara (terutama N dan P) cukup besar. Kerapatan akar
Klasifikasi dan Penyebaran KELAPA SAWIT Berdasarkan metoda klasifikasi Carolus Linnaeus, Divisi : Embryophita Siphonagama Kelas : Angiospermae Ordo : Monocotyledonae Family : Aracaceae (dahulu disebut Palmae) Subfamily : Cocoideae Genus : Elaeis Spesies : Elaeis guineensis Jacq. Elaeis oleifera (H.B.K) Cortes Elaeis odora Elaeis guineensis jacq. Dengan jumlah kromosom n=16 atau 2n=8a=24C, (menurut Darlington & Wylie, Arasu memiliki 32 kromosom). Elaeis berasal dari kata Elaion (Yunani=minyak), guineensis berasal dari kata Guinea (Pantai Barat, Afrika) dan Jacq singkatan dari Jacquin, seorang botanist Amerika. Varitas dari Elaeis guineensis Jacq. Cukup banyak diklasifikasikan dalam berbagai hal. Misalnya : tipe buah, bentuk luar, tabel cangkang, warna buah, dll. Berdasarkan warna buah dikenal varitas : · Nigrescens : b